The Secret

X Window GUI

Linux tidak melulu text based dan tidak menarik bagi sebagian orang yang sudah lama di manjakan oleh GUI ala MS-Windows tapi Linux juga memiliki interface berbasis grafik yang sangat powerful dan dikenal dengan X Window System. Interface ini mendukung banyak aplikasi berbasis grafik dan sudah menjadi standar industri.
Versi X Window untuk Linux adalah XFree86 dan pada cd distribusi RedHat 5.1 telah tersedia XFree86 versi 3.3.2. Untuk menjalankan X Window terpaksa harus ada penambahan memori dan spasi hard disk, jadi bagi user yang memiliki minimal hardware sebaiknya tidak perlu mencoba menginstalasi X Window.
Instalasi XFree86 adalah satu bagian lagi yang sangat sulit, memakan waktu dan bisa membuat frustrasi. Segera cari tahu apakah kartu grafik sudah ada dalam daftar file HOWTO-Hardware, bila tidak ada maka ini akan menjadi pekerjaan yang sangat berat.

Mempersiapkan Instalasi XFree86

Berikut ini file-file referensi di direktori /usr/X11R6/lib/X11/doc yang sebaiknya dibaca: README, README.Config, VideoModes.doc dan README.Linux serta manual page dari XF86Config, XFree86.
File XF86Config biasanya terletak di direktori berikut ini:
  • /usr/X11R6/lib/X11 - ini adalah lokasi standar untuk file contoh XF86Config
  • /etc
  • direktori home
  • sebagai file XF86Config.eg di direktori /usr/X11R6/lib/X11
Server XFree86 tidak akan membaca file XF86Config dari lokasi /etc/X11 sehingga dari lokasi ini harus dibuat link yang menunjuk ke /usr/X11R6/lib/X11/XF86Config.
Berikut ini persiapan untuk membuat file XF86Config yang benar:
  • Server harus sesuai dengan sistem. Jalankan program SuperProbe. Program ini akan mengidentifikasi chipset yang dimiliki sistem. Catatan: SuperProbe mampu mendeteksi lebih banyak hardware daripada yang bisa di dukung XFree86.
  • Lihat dokumentasi monitor mengenai range maksimum horisontal dan vertikal scan frekuensi serta bandwidth.
  • Nama chipset kartu video.
  • Dot clock serta programable dot clock generator bila ada.
  • Jenis mouse serta protokol yang digunakan.
  • Jenis device untuk koneksi mouse, misalnya serial atau bus.
  • Keyboard map yang ingin digunakan.
Hasil identifikasi yang dilakukan program SuperProbe dapat dilihat pada beberapa baris akhir:


Xconfigurator

RedHat 5.1 juga menyediakan program menu-driven yang mudah digunakan untuk menghasilkan file XF86Config. Program ini akan menuntun user memasukkan secara detail jenis kartu video, monitor serta mouse. Oleh karena itu persiapkan dulu dokumentasi hardware sebelum menjalankan program Xconfigurator.


XF86Setup dan xf86config

Adakalanya Xconfigurator tidak bisa berhasil baik pada kartu video dan monitor tertentu, untuk mengatasinya cobalah program XF86Setup atau xf86config untuk melakukan setup pada sistem Anda. Kedua program tersebut juga akan membuat file konfigurasi XF86Config.

File XF86Config

File XF86Config berisi konfigurasi parameter-parameter untuk menjalankan X Window. Selain dapat dibuat menggunakan Xconfigurator, file ini bisa juga di edit secara manual tetapi lakukan dengan hati-hati. Contekan file ada disini /usr/lib/X11/XF86Config.eg.
Perhatian: Jangan menggunakan file XF86Config untuk konfigurasi sistem lain yang memiliki kartu grafik dan monitor yang berbeda. Kesalahan bisa berakibat fatal bagi monitor. Untuk monitor-monitor keluaran terbaru, kesalahan setting mungkin tidak akam menyebabkan kerusakan tapi tetaplah selalu berhati-hati dan  berpedoman pada buku manual yang disertakan bersama monitor. Untuk permulaan sebaiknya gunakan setting VGA Standar dan kemudian ditingkatkan setelah memahami tentang setting XF86
File ini terdiri dari beberapa seksi sesuai dengan konfigurasi hardware yang dimiliki, seperti seksi file, font path, keyboard, pointer (termasuk mouse), server flag, monitor (video mode), device dan screen. Masing-masing seksi tersebut menjelaskan konfigurasi hardware, lokasi file-nya, atau keduanya. Pemberian nama seksi seperti ini:
Section "Nama_Seksi"
   < informasi mengenai seksi >
EndSection

File .xinitrc

Untuk menggunakan X, diperlukan file startup yang fungsinya untuk memanggil window manager dan aplikasi-aplikasi lain yang ingin dijalankan setelah X di jalankan. File startup xinitrc dibutuhkan pada saat X dijalankan dengan perintah startx atau runx. Lokasi file xinitrc biasanya ada di direktori /usr/lib/X11/xinit/xinitrc tapi untuk standar filesystem Linux file ini diletakkan di /etc/X11/xinit/xinitrc.
Bila isinya tidak sesuai dengan yang diharapkan, misalnya untuk menjalankan window manager yang lain, file xinitrc bisa di copy ke home direktori dan di edit menjadi file .xinitrc (jangan lupa tanda titik di muka).
File .xinitrc harus berupa file readable dan executable. Jadi setelah di edit, file harus dirubah menggunakan chmod
$ chmod u+rx .xinitrc
Kalau tidak salah secara default isi file .xinitrc ini akan memanggil window manager fvwm atau twm, jika keduanya dipilih saat instalasi. Untuk memanggil window manager lain, seperti afterstep atau KDE dapat dilakukan dengan menghapus seluruh isi file .xinitrc dan menuliskan perintah 'afterstep' atau 'startkde'.

xdm

Bila diinginkan sistem menjalankan X sepanjang waktu maka X dapat di startup dengan menggunakan xdm. Pada umumnya sistem memiliki preconfigured xdm sehingga perlu mengedit beberapa konfigurasi file xdm.
Pada sistem yang mengunakan init tanpa runlevel, lihat file /etc/rc dan /etc/rc.d/rc.local, dengan menghapus tanda komentar pada awal baris-baris yang memanggil xdm. Bila tidak ada baris-baris seperti itu, sistem tersebut kemungkinan tidak memiliki preconfigured xdm. Secara default xdm akan menjalankan file .xinitrc
Bila Anda menghendaki Linux selalu start pada runlevel 3, cobalah merubah konfigurasi file /etc/inittab pada bagian initdefault:
id:3:initdefault:
Catatan: runlevel 5 pada RedHat menjalankan X11, pada distribusi lain mungkin bisa berbeda runlevelnya.
Kemudian run xdm bisa Anda matikan dengan menghapusnya atau memberi tanda uncomment(#) didepannya:
# x:5:respawn:/usr/bin/X11/xdm -nodaemon

Categories:

Leave a Reply